Selidikilah Apakah Dua Trapesium Di Bawah Ini Sebangun Jelaskan

Pendidikan271 Dilihat

Tahukah kamu bahwa ada dua trapesium yang terlihat sama persis dari luar? Namun, ketika kita mengungkap rahasia keunikan keduanya, tanpa disadari, kita akan terkesima dengan perbedaan yang mencengangkan. Inilah dua trapesium yang secara visual sebangun, tetapi memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Mari kita mengungkap misteri di balik keindahan sebangun dua trapesium ini.

wapt image post 3931

Apa itu Trapesium?

Trapesium adalah salah satu bentuk bangun datar yang memiliki empat sisi. Dalam trapesium, terdapat sebuah sisi yang lebih panjang daripada sisi-sisi yang lainnya. Bentuk trapesium dapat berbeda-beda bergantung pada panjang dan sudut dari sisi-sisi yang dimiliki. Dalam matematika, trapesium termasuk dalam kategori bangun datar segiempat.

Definisi Trapesium

Secara definitif, trapesium adalah bangun datar yang memiliki empat sisi. Dalam trapesium, setidaknya ada satu sisi yang lebih panjang daripada yang lainnya. Sisi yang lebih panjang ini disebut sebagai basis panjang, sementara sisi-sisi yang lain disebut sebagai sisi-sisi miring. Selain itu, trapesium juga memiliki dua pasang sudut yang berseberangan, yang berarti sudut berhadapan memiliki ukuran yang sama.

Ciri-ciri Trapesium

Terdapat beberapa ciri-ciri yang membedakan trapesium dengan bangun datar lainnya, antara lain:

  1. Dua pasang sisi sejajar: Trapesium memiliki dua pasang sisi yang sejajar. Pasangan pertama terdiri dari basis panjang dan basis pendek, sedangkan pasangan kedua terdiri dari sisi-sisi miring.
  2. Basis panjang: Salah satu sisi trapesium memiliki panjang yang lebih besar daripada sisi-sisi yang lainnya. Basis panjang ini berperan sebagai sisi terpanjang dan dapat menjadi sisi atas atau sisi bawah trapesium.
  3. Basis pendek: Selain basis panjang, trapesium juga memiliki basis pendek yang menjadi sisi sejajar dengan basis panjang. Basis pendek memiliki panjang yang lebih kecil daripada basis panjang dan dapat menjadi sisi atas atau sisi bawah trapesium.
  4. Dua sudut berseberangan: Di dalam trapesium terdapat dua pasang sudut yang berhadapan satu sama lainnya. Sudut-sudut ini memiliki ukuran yang sama, sehingga jika salah satu sudutnya diketahui, sudut yang berhadapan juga dapat diketahui.

Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, kita dapat mengidentifikasi apakah sebuah bangun datar merupakan trapesium atau bukan. Penerapan ciri-ciri ini juga membantu kita dalam menjelaskan kemiripan dan perbedaan antara dua trapesium yang diberikan.

Contoh Trapesium

Trapesium merupakan bangun datar yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh trapesium yang umum ditemui adalah:

  • Atap rumah: Banyak atap rumah memiliki bentuk trapesium. Bagian atas atap yang lebih besar dan bagian bawah yang lebih kecil merupakan contoh dari basis panjang dan basis pendek pada trapesium.
  • Papan tulis: Papan tulis yang sering digunakan di kelas juga memiliki bentuk trapesium. Salah satu sisi pada papan tulis menjadi basis panjang, sedangkan sisi sejajar yang lain menjadi basis pendek.
  • Jendela: Beberapa jendela juga memiliki bentuk trapesium, terutama jendela dengan desain khusus. Basis panjang berada di bagian atas atau bawah jendela, sementara basis pendek berada di sisi yang sejajar.

Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk trapesium sering digunakan dalam menggambar, konstruksi, dan arsitektur. Kehadirannya yang umum membuat pemahaman tentang trapesium menjadi penting agar kita dapat mengenali dan memanfaatkannya dengan baik. Dengan mengetahui ciri-ciri dan contoh-contoh trapesium, kita dapat memperluas pemahaman kita tentang bangun datar ini.

Karakteristik Dua Trapesium

Bentuk dan Ukuran

Dua trapesium yang akan dibandingkan memiliki bentuk yang sama yaitu segi empat dengan dua sisi paralel dan dua sisi yang tidak paralel. Namun, ukuran dari kedua trapesium tersebut mungkin berbeda. Perhatikanlah bahwa bentuk trapesium seringkali tampak seperti segi empat biasa yang memiliki satu pasang sisi paralel yang lebih panjang dari pasang sisi yang lain. Selain itu, sisi yang paralel pada trapesium juga biasanya tidak sama panjang. Keliru jika menganggap segi empat biasa dan trapesium sebagai bentuk yang sama, meskipun mereka memiliki kesamaan dalam hal sudut dan sisi yang tidak paralel.

Sudut

Kedua trapesium tersebut memiliki dua sudut yang berseberangan. Sudut-sudut ini dapat digunakan sebagai perbandingan antara kedua trapesium. Sudut pada trapesium didefinisikan sebagai lipatan yang terbentuk oleh sisi-sisi trapesium tersebut. Adapun dua sudut yang dihasilkan oleh pasangan sisi paralel disebut sudut dasar dan sudut atap. Sudut dasar pada trapesium merupakan sudut internal, sedangkan sudut atap adalah sudut eksternal. Dalam membandingkan kedua trapesium, perhatikanlah ukuran sudut dasar dan sudut atap untuk menentukan apakah trapesium tersebut sebangun atau tidak. Jika sudut-sudut tersebut memiliki ukuran yang sama dalam kedua trapesium, maka dapat disimpulkan bahwa mereka adalah trapesium sebangun.

Proporsi Sisi

Perbandingan antara panjang sisi paralel dari kedua trapesium dapat digunakan untuk menentukan apakah kedua trapesium tersebut sebangun atau tidak. Selain itu, perbandingan panjang sisi yang tidak paralel juga harus diperhatikan. Jika dua trapesium memiliki perbandingan yang sama antara panjang sisi paralel dan panjang sisi tidak paralel, maka dapat disimpulkan bahwa keduanya sebangun. Namun, jika perbandingan panjang sisi paralel tidak sama dengan perbandingan panjang sisi tidak paralel, maka trapesium tersebut tidak sebangun. Penting untuk memastikan bahwa semua sisi trapesium diperhatikan dalam membandingkan proporsinya.

Cara Menentukan Kesebangunan Dua Trapesium

Untuk menentukan apakah dua trapesium sebangun atau tidak, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan menghitung proporsi sisi paralel dari kedua trapesium. Selain itu, kita juga dapat memeriksa sudut-sudut yang berseberangan pada kedua trapesium. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang cara menentukan kesebangunan dua trapesium.

Hitung Proporsi Sisi

Langkah pertama dalam menentukan kesebangunan dua trapesium adalah dengan menghitung perbandingan antara panjang sisi paralel dari kedua trapesium. Trapesium terdiri dari dua pasang sisi paralel, yaitu sisi yang sejajar satu sama lain. Untuk memeriksa apakah kedua trapesium sebangun, kita perlu membandingkan perbandingan panjang sisi paralel dari kedua trapesium tersebut.

Contoh sederhana untuk menghitung proporsi sisi adalah sebagai berikut. Misalkan terdapat dua trapesium, trapesium A dan trapesium B. Panjang sisi paralel trapesium A adalah 8 cm dan 12 cm, sedangkan panjang sisi paralel trapesium B adalah 4 cm dan 6 cm. Untuk menentukan proporsi sisi, kita dapat membagi panjang sisi paralel trapesium A dengan panjang sisi paralel trapesium B. Dalam contoh ini, kita dapat menghitung:

Proporsi sisi trapesium A = (panjang sisi paralel 1 trapesium A) / (panjang sisi paralel 2 trapesium A) = 8 cm / 12 cm = 0,67

Proporsi sisi trapesium B = (panjang sisi paralel 1 trapesium B) / (panjang sisi paralel 2 trapesium B) = 4 cm / 6 cm = 0,67

Apabila proporsi sisi dari kedua trapesium memiliki nilai yang sama, dalam contoh ini 0,67, maka dapat disimpulkan bahwa kedua trapesium tersebut sebangun.

Periksa Sudut

Selain proporsi sisi, langkah lain yang dapat dilakukan untuk menentukan kesebangunan dua trapesium adalah dengan memeriksa sudut-sudut yang berseberangan pada kedua trapesium. Jika sudut-sudut tersebut memiliki ukuran yang sama, maka kedua trapesium tersebut dapat dikatakan sebangun.

Contoh sederhana untuk memeriksa sudut adalah sebagai berikut. Misalkan terdapat dua trapesium, trapesium A dan trapesium B. Sudut berseberangan pada trapesium A adalah 90 derajat, dan sudut berseberangan pada trapesium B juga adalah 90 derajat. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa kedua trapesium tersebut sebangun.

Contoh Penerapan

Untuk melihat penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan contoh membangun rumah dengan atap berbentuk trapesium. Terdapat dua trapesium yang akan digunakan sebagai atap, yaitu trapesium A dan trapesium B.

Pada trapesium A, panjang sisi paralel pertama adalah 10 meter dan panjang sisi paralel kedua adalah 20 meter. Sudut berseberangan pada trapesium A adalah 90 derajat. Trapesium B memiliki panjang sisi paralel pertama sebesar 5 meter dan panjang sisi paralel kedua sebesar 10 meter. Sudut berseberangan pada trapesium B juga adalah 90 derajat.

Untuk menentukan apakah kedua trapesium tersebut sebangun atau tidak, kita perlu menghitung proporsi sisi dan memeriksa sudut-sudut yang berseberangan.

Proporsi sisi trapesium A = (panjang sisi paralel pertama trapesium A) / (panjang sisi paralel kedua trapesium A) = 10 meter / 20 meter = 0,5

Proporsi sisi trapesium B = (panjang sisi paralel pertama trapesium B) / (panjang sisi paralel kedua trapesium B) = 5 meter / 10 meter = 0,5

Dalam hal ini, kedua trapesium memiliki proporsi sisi yang sama, yaitu 0,5. Selain itu, kedua trapesium juga memiliki sudut berseberangan yang sama, yaitu 90 derajat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kedua trapesium tersebut sebangun dan dapat digunakan sebagai atap rumah yang sejajar.

Dalam kesimpulan, untuk menentukan kesebangunan dua trapesium, kita perlu menghitung proporsi sisi paralel dari kedua trapesium dan memeriksa sudut-sudut yang berseberangan. Jika proporsi sisi dan sudut-sudut tersebut memiliki nilai yang sama, maka kedua trapesium tersebut dapat dikatakan sebangun.

Relevan, panjang lapangan bola voli adalah 18 meter dan lebar lapangan bola voli adalah 9 meter. Hal ini penting agar permainan dapat berjalan dengan sesuai aturan dan fairplay.

Video Terkait Tentang : Selidikilah Apakah Dua Trapesium Di Bawah Ini Sebangun Jelaskan