Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Organisasi Budi Utomo

Pendidikan2014 Dilihat

uspace.id – Budi Utomo adalah organisasi pertama yang menjadi tonggak pergerakan nasional di Indonesia. Didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), organisasi ini berperan penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme di tengah masyarakat Hindia Belanda. Lahirnya Budi Utomo menandai kesadaran kolektif kaum terpelajar pribumi untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Artikel ini akan mengulas sejarah serta faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya organisasi ini.

Kondisi Sosial dan Politik Sebelum Budi Utomo

Sebelum abad ke-20, masyarakat pribumi berada dalam sistem kolonial yang sangat membatasi kebebasan mereka. Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan yang menguntungkan bangsa Eropa dan membatasi akses pendidikan serta kesejahteraan bagi pribumi.

Beberapa faktor penting yang memengaruhi kondisi saat itu antara lain:

  1. Politik Etis
    Pada awal 1900-an, pemerintah kolonial mulai menerapkan Politik Etis sebagai tanggapan atas kritik terhadap eksploitasi kolonial. Kebijakan ini meliputi tiga aspek utama: irigasi, emigrasi, dan edukasi. Dari ketiganya, pendidikan menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk kesadaran nasional.
  2. Bangkitnya Kesadaran Nasional
    Kaum terpelajar pribumi yang mendapatkan pendidikan mulai menyadari ketidakadilan yang terjadi. Mereka melihat bagaimana bangsa lain di Asia, seperti Jepang dan India, mulai bangkit melawan kolonialisme, sehingga muncul gagasan untuk memperjuangkan hak-hak pribumi.
  3. Peran Pendidikan
    Sekolah kedokteran STOVIA menjadi tempat lahirnya pemikiran baru tentang persatuan dan kemajuan bangsa. Mahasiswa STOVIA, yang berasal dari berbagai daerah, mulai mendiskusikan permasalahan sosial dan mencari solusi untuk meningkatkan kondisi pribumi.

Baca juga: Kongres Pertama Budi Utomo Diselenggarakan

Sejarah Berdirinya Organisasi Budi Utomo

Budi Utomo resmi berdiri pada 20 Mei 1908 di Batavia (sekarang Jakarta). Organisasi ini diprakarsai oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter yang aktif mempromosikan pentingnya pendidikan bagi pribumi. Gagasan Wahidin menarik perhatian mahasiswa STOVIA, khususnya Sutomo, yang kemudian menjadi tokoh utama dalam pembentukan organisasi ini.

Dalam pertemuan awal, disepakati bahwa organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan, kebudayaan, dan kesejahteraan masyarakat pribumi. Pada saat itu, Budi Utomo belum bersifat politik, tetapi lebih berfokus pada bidang sosial dan pendidikan.

Adapun struktur awal organisasi ini terdiri dari tokoh-tokoh penting, antara lain:

  • Ketua: Dr. Sutomo
  • Wakil Ketua: R. Soetadi
  • Sekretaris: Goenawan Mangoenkoesoemo
  • Bendahara: R. Angka Nitisastro

Tujuan dan Peran Budi Utomo dalam Pergerakan Nasional

Tujuan Utama Budi Utomo

Budi Utomo memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pendidikan dan kebudayaan. Beberapa tujuan utama yang ingin dicapai antara lain:

  1. Meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat pribumi.
  2. Mengembangkan budaya dan kebudayaan Jawa serta Nusantara.
  3. Membantu menciptakan peluang kerja bagi pribumi.
  4. Menggalang persatuan di antara kaum terpelajar.

Peran dalam Kebangkitan Nasional

Meskipun pada awalnya organisasi ini tidak bersifat politik, Budi Utomo memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan nasional. Beberapa kontribusinya meliputi:

  • Membangkitkan Kesadaran Nasional
    Dengan adanya organisasi ini, masyarakat pribumi mulai memahami pentingnya persatuan dalam menghadapi penjajahan.
  • Menginspirasi Organisasi Lain
    Setelah berdirinya Budi Utomo, muncul berbagai organisasi lain seperti Sarekat Islam (1912) dan Indische Partij (1912), yang memiliki agenda lebih luas dalam memperjuangkan kemerdekaan.
  • Partisipasi dalam Volksraad
    Pada tahun 1915, Budi Utomo mulai aktif dalam bidang politik dengan bergabung dalam Volksraad (Dewan Rakyat), yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.

Baca juga: Tujuan Dari Organisasi Budi Utomo

Perkembangan dan Kemunduran Budi Utomo

Seiring waktu, peran Budi Utomo mulai berkurang. Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran organisasi ini adalah:

  1. Kurangnya Basis Massa
    Budi Utomo lebih didominasi oleh kaum priyayi dan intelektual, sehingga kurang menjangkau rakyat kecil yang juga merasakan penderitaan akibat kolonialisme.
  2. Tidak Terlibat Langsung dalam Politik
    Berbeda dengan organisasi seperti Sarekat Islam yang aktif dalam pergerakan politik, Budi Utomo lebih fokus pada pendidikan dan kebudayaan. Hal ini membuat pengaruhnya dalam perjuangan kemerdekaan berkurang.
  3. Persaingan dengan Organisasi Lain
    Pada dekade 1920-an, muncul organisasi- organisasi baru seperti Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lebih vokal dalam memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya, peran Budi Utomo semakin tergeser.

Pada akhirnya, pada tahun 1935, Budi Utomo bergabung dengan organisasi lain dan membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra).

Baca juga: Apa Itu Patriotisme dan Nasionalisme? Memahami Perbedaannya Secara Mendalam

Budi Utomo adalah pelopor organisasi pergerakan nasional di Indonesia yang lahir dari semangat kaum terpelajar untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan pribumi. Meskipun tidak bersifat politik, organisasi ini berperan penting dalam membangkitkan kesadaran nasional dan menginspirasi gerakan-gerakan selanjutnya.

Meskipun akhirnya mengalami kemunduran dan bergabung dengan Parindra, warisan Budi Utomo tetap dikenang sebagai titik awal kebangkitan nasional. Oleh karena itu, 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia.


Referensi:

  1. Ricklefs, M. C. (2001). Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi.
  2. Sudarmono, S. (2010). Kebangkitan Nasional dan Peran Budi Utomo. Jakarta: Gramedia.
  3. Abdulgani, R. (1958). Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.