Sasando: Keunikan, Sejarah, dan Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur

Musik162 Dilihat

uspace.id – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk dalam bidang musik. Salah satu alat musik tradisional yang unik dan berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Sasando. Instrumen ini memiliki bentuk yang khas dan menghasilkan nada yang merdu, menjadikannya warisan budaya yang patut dilestarikan. Artikel ini akan membahas asal-usul, struktur, cara memainkan, serta upaya pelestarian alat musik khas ini.

Sejarah dan Asal-Usul

Instrumen ini berasal dari Pulau Rote, NTT, dan telah dimainkan sejak ratusan tahun lalu oleh masyarakat setempat. Berdasarkan cerita rakyat, alat ini ditemukan oleh seorang pemuda bernama Sangguana.

Dikisahkan bahwa ia mendapatkan inspirasi setelah bermimpi melihat alat musik berbentuk indah dengan suara yang menenangkan. Dari mimpi tersebut, ia mencoba menciptakan alat yang mirip dengan visi yang dilihatnya.

Secara historis, alat ini dulunya dimainkan untuk mengiringi berbagai acara adat, termasuk upacara pernikahan dan ritual keagamaan. Kini, alat ini tidak hanya dimainkan dalam konteks budaya, tetapi juga sering tampil di ajang nasional maupun internasional sebagai bagian dari promosi kebudayaan Indonesia.

Struktur dan Bahan Pembuatan

Keunikan utama alat musik ini terletak pada bentuknya yang menyerupai daun lontar yang terbuka. Secara umum, alat ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

  1. Resonator
    Bagian ini terbuat dari daun lontar yang dibentuk menyerupai kipas. Fungsi utama resonator adalah memperkuat suara yang dihasilkan oleh senar, sehingga terdengar lebih nyaring dan merdu.
  2. Senar
    Senar yang digunakan biasanya berjumlah 28 hingga 56 utas, tergantung pada jenisnya. Bahan senar dapat berupa nilon atau kawat halus yang menghasilkan variasi nada saat dipetik.
  3. Tabung Resonansi
    Tabung ini berfungsi sebagai tempat senar direntangkan dan juga sebagai pengatur tinggi rendahnya nada. Biasanya, bagian ini terbuat dari bambu atau kayu yang dipilih secara khusus agar menghasilkan suara yang optimal.

Cara Memainkan

Instrumen ini dimainkan dengan cara dipetik menggunakan kedua tangan. Jari-jari pemain harus lincah dalam menarik dan melepaskan senar untuk menghasilkan melodi yang harmonis. Teknik memainkannya mirip dengan harpa, tetapi memiliki karakter nada yang berbeda karena resonansi khas dari daun lontar.

Berikut adalah beberapa teknik dasar dalam memainkan alat ini:

  • Memetik Senar Secara Bergantian
    Pemain harus menggunakan tangan kanan dan kiri secara bersamaan untuk menghasilkan melodi yang seimbang.
  • Mengatur Dinamika Suara
    Kekuatan dalam memetik senar sangat berpengaruh terhadap volume suara yang dihasilkan. Pemain yang berpengalaman dapat mengontrol ini untuk menciptakan nuansa musik yang lebih emosional.
  • Memanfaatkan Resonansi
    Posisi tangan saat memetik harus tepat agar suara yang keluar bisa maksimal. Penggunaan resonator dari daun lontar juga membantu memperindah hasil akhir musiknya.

Baca juga: Alat Musik Angklung: Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia

Jenis-Jenis Sasando

Terdapat beberapa varian alat musik ini, tergantung pada jumlah senar dan fungsi penggunaannya. Berikut adalah dua jenis yang paling dikenal:

  1. Sasando Gong
    Jenis ini merupakan yang paling tradisional dan digunakan dalam upacara adat. Senarnya lebih sedikit dibandingkan jenis lainnya, tetapi menghasilkan suara yang khas dan dalam.
  2. Sasando Elektrik
    Inovasi modern memungkinkan alat ini dihubungkan ke perangkat elektronik untuk memperkuat suaranya. Versi ini sering digunakan dalam pertunjukan musik modern dan kolaborasi dengan alat musik lain.

Peran dalam Kebudayaan dan Pelestarian

Sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, alat musik ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Rote dan sekitarnya. Selain digunakan dalam upacara adat, instrumen ini juga menjadi media hiburan dan sarana ekspresi seni bagi generasi muda.

Untuk menjaga eksistensinya, berbagai upaya telah dilakukan, seperti:

  • Pelatihan bagi Generasi Muda
    Sekolah-sekolah di NTT mulai mengajarkan cara memainkan alat musik ini sebagai bagian dari kurikulum seni budaya.
  • Promosi di Tingkat Nasional dan Internasional
    Banyak musisi Indonesia yang mengenalkan alat ini di panggung dunia, memperkenalkannya sebagai bagian dari identitas budaya Nusantara.
  • Inovasi dan Adaptasi
    Dengan adanya versi elektrik, alat musik ini kini lebih fleksibel untuk dimainkan dalam berbagai genre musik, termasuk pop dan jazz.

Baca juga: Gamelan: Warisan Budaya Jawa, Bali, dan Sunda yang Mendunia

Sasando bukan hanya alat musik biasa, tetapi juga simbol kekayaan budaya Indonesia yang unik dan berharga. Dengan sejarah panjang, struktur khas, dan suara yang indah, instrumen ini memiliki daya tarik tersendiri baik di dalam negeri maupun mancanegara. Upaya pelestarian harus terus dilakukan agar warisan ini tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mempromosikan budaya sendiri. Dengan semakin banyak orang yang mengenal dan mempelajari alat ini, diharapkan eksistensinya akan tetap kuat di tengah perkembangan zaman.

Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasan mengenai salah satu kekayaan budaya Nusantara. Jika Anda tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, tidak ada salahnya mencoba belajar memainkannya dan turut melestarikan warisan budaya ini.