Jawab:
Kekuatan Hidrostatik dan Prinsip Archimedes
Kapal laut dapat terapung di permukaan air karena adanya dua prinsip dasar: kekuatan hidrostatik dan prinsip Archimedes. Kekuatan hidrostatik merupakan kekuatan yang timbul akibat tekanan hidrostatis yang diberikan oleh fluida, dalam hal ini air, pada kapal laut. Ketika kapal terapung di permukaan air, ada perbedaan tekanan antara bagian bawah kapal yang tertutup air dan bagian atas kapal yang terbuka udara. Tekanan yang lebih besar pada bagian bawah membuat kapal tetap terapung. Prinsip Archimedes juga berperan penting, yaitu hukum fisika yang menyatakan bahwa kekuatan apungan yang dialami oleh benda yang terendam sepenuhnya atau sebagian dalam fluida, semisal kapal, sama dengan berat air yang dipindahkan oleh kapal. Dengan kata lain, kapal laut terapung karena berat air yang dipindahkan oleh kapal sama dengan berat kapal itu sendiri, menjadikannya stabil dan siap untuk mengarungi lautan.
Prinsip Archimedes
Kapal laut dapat terapung di permukaan air karena prinsip Archimedes. Prinsip Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang terendam di dalam fluida akan mengalami gaya apung ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Hal ini berarti bahwa kapal laut, yang memiliki volume yang besar, akan mengalami gaya apung yang cukup besar sehingga dapat terapung di permukaan air.
Bobot Kapal yang Lebih Ringan dari Berat Air yang Dipindahkan
Selain prinsip Archimedes, kapal laut juga dapat terapung di permukaan air karena bobot kapal yang lebih ringan daripada berat air yang dipindahkan oleh kapal. Kapal laut umumnya terbuat dari bahan yang lebih ringan seperti baja atau aluminium, sehingga bobotnya cukup ringan dibandingkan dengan volume air yang dipindahkan saat kapal tenggelam. Hal ini membuat kapal laut dapat terapung di permukaan air dengan stabil.
Peranan Rongga Udara di Dalam Kapal
Rongga udara di dalam kapal laut juga memiliki peranan penting dalam membuat kapal dapat terapung di permukaan air. Rongga udara yang terperangkap di dalam kapal memberikan tambahan gaya apung dan membantu menjaga keseimbangan kapal. Ketika kapal terapung di permukaan air, rongga udara di dalam kapal berfungsi sebagai penyokong untuk menjaga agar kapal tetap terapung secara stabil. Selain itu, rongga udara juga dapat membantu mengurangi berat total kapal.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Kapal untuk Terapung di Permukaan Air
Bahan Kapal
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kapal untuk terapung di permukaan air adalah bahan kapal itu sendiri. Bahan kapal yang ringan seperti aluminium atau kapal yang memiliki struktur yang kokoh dan tahan air seperti kapal baja dapat mempengaruhi kemampuan kapal untuk terapung di permukaan air.
Ukuran dan Bentuk Kapal
Ukuran dan bentuk kapal juga dapat mempengaruhi kemampuan kapal untuk terapung di permukaan air. Kapal dengan ukuran yang lebih besar dan bentuk yang aerodinamis cenderung memiliki kemampuan terapung yang lebih baik. Selain itu, bagian bawah kapal yang runcing juga dapat membantu mengurangi hambatan air dan meningkatkan kemampuan terapung kapal.
Isi Kapal
Isi kapal atau berat muatan di dalam kapal juga dapat mempengaruhi kemampuan kapal untuk terapung di permukaan air. Jika kapal terlalu muat atau melebihi kapasitas muatan yang ditentukan, maka kemampuan terapung kapal dapat terganggu. Dalam hal ini, kapal dapat menjadi terlalu berat dan tidak dapat memenuhi prinsip Archimedes yang menyatakan bahwa bobot kapal haruslah lebih ringan daripada berat air yang dipindahkan.
Kapal laut dapat terapung di permukaan air karena ciri pola lantai tari kreasi baru yaitu.