Struktur Organisasi Perusahaan : Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Bisnis269 Dilihat

Struktur Organisasi Perusahaan adalah suatu sistem yang mendefinisikan hierarki dalam suatu perusahaan. Idealnya, setiap bisnis memiliki struktur organisasi agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, ada sejumlah tujuan lain yang di butuhkan bisnis untuk memiliki struktur organisasi.

Pada artikel ini, kita akan mempelajari apa itu struktur organisasi perusahaan, bagaimana contoh dan apa tujuannya. Simak penjelasan berikut ini

Struktur Organisasi Perusahaan

Pengertian Struktur Organisasi

Mengutip poliindo.ac.id, struktur organisasi suatu perusahaan merupakan susunan atau lapisan yang memuat pembagian peran dan tugas setiap individu dalam suatu perusahaan berdasarkan kedudukannya. Tingkatan ini juga di kenal sebagai hierarki.

Struktur perusahaan biasanya di representasikan dalam bentuk grafik atau garis hirarki, dengan grafik paling atas menunjukkan peringkat tertinggi. Grafik juga menunjukkan komponen yang membentuk perusahaan.

Jenis Struktur Organisasi Perusahaan

Ada berbagai jenis Struktur Organisasi Perusahaan yang sesuai dengan karakteristik hierarki bisnis. Yaitu struktur fungsional, struktur divisi, struktur matriks, struktur kepanitiaan dan struktur kelompok kerja. Berikut penjelasan lengkapnya seperti di lansir pdaminfo.pdampintar.id.

1. Struktur Fungsional

fungsional Struktur  adalah struktur di mana pembagian kerja di lakukan atas dasar tugas-tugas manajemen, seperti keuangan, penciptaan, pemasaran, dan sumber daya manusia (SDM).

Struktur ini paling sering di gunakan dalam organisasi bisnis.

Dalam struktur fungsional, pegawai dengan keahlian dan tugas yang sama di kelompokkan menjadi satu unit kerja. Struktur fungsional biasanya di gunakan oleh perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada penciptaan jenis produk atau jasa yang tidak terlalu luas.

2. Struktur Divisional

divisi Struktur  adalah struktur yang pengelompokannya di dasarkan pada kesamaan dalam produk, layanan, pasar, dan lokasi geografis. Struktur ini biasanya di gunakan di perusahaan menengah hingga besar atau organisasi dengan anggaran operasi yang lebih besar.

Perusahaan yang menggunakan struktur organisasi divisional membagi organisasinya menjadi divisi-divisi yang lebih kecil. Tantangan terbesar adalah mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan biaya bisnis ke masing-masing divisi tersebut.

3. Struktur Matriks

Struktur organisasi matriks merupakan kombinasi dari struktur fungsional dan struktur divisional. Keduanya di gabungkan dengan tujuan untuk menutupi kekurangan masing-masing. Struktur matriks biasanya di gunakan oleh perusahaan besar seperti perusahaan multinasional.

Struktur ini memiliki keuntungan memfasilitasi proses pengambilan keputusan. Namun, struktur organisasi matriks juga membuka kemungkinan adanya kepemimpinan ganda karena kompleksitas struktur tersebut. Selain itu, mungkin ada lebih dari satu unit yang memiliki job description yang hampir sama, sehingga sering menimbulkan gesekan.

Baca juga: 10 Perusahaan Konstruksi Raksasa dan Terbesar di Indonesia

4. Struktur Komite

Struktur kepanitiaan adalah suatu struktur di mana tugas-tugas tertentu di lakukan secara kolektif oleh beberapa orang, termasuk tugas pimpinan. Kelompok ini di sebut juga dengan kepanitiaan, sehingga struktur ini di sebut struktur kepanitiaan.

Struktur ini unggul dalam hal pengambilan keputusan melalui musyawarah antara pemegang saham dan dewan direksi. Namun, hal itu juga memiliki kelemahan dalam hal biaya operasional, serta kemungkinan adanya pejabat yang berdiri ketika ada masalah di dalam perusahaan.

5. Struktur Tim Kerja

workgroup Struktur  adalah struktur organisasi yang bersifat sementara dan dibuat sewaktu-waktu untuk menangani proyek yang tiba-tiba dan tidak terduga. Struktur ini terbilang istimewa karena biasanya hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu.

Struktur ini terdiri dari para pekerja atau karyawan yang dianggap profesional dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan. Contoh paling sederhana adalah Tim Gugus Tugas yang dibentuk pemerintah dalam rangka penanggulangan Covid-19.

Baca juga: Beberapa Rekomendasi Bisnis Digital Yang Bisa Kalian Coba

Fungsi dan Manfaat Struktur Organisasi Perusahaan

Seperti dilansir dari laman economic.bunghatta.ac.id, struktur organisasi perseroan memiliki sejumlah fungsi dan manfaat. Berikut penjelasannya.

1. Menjelaskan Tanggung Jawab Anggota Organisasi atau Perusahaan

Setiap anggota bisnis atau organisasi memiliki tanggung jawab masing-masing serta pemimpin yang memberi mereka tugas dan wewenang. Struktur organisasi perusahaan menjelaskan kepada siapa anggota bertanggung jawab dan apa tanggung jawab mereka.

2. Menjelaskan Kedudukan Anggota Organisasi atau Perusahaan

Posisi yang dimaksud adalah setiap anggota memiliki peran yang berbeda satu sama lain. Struktur organisasi memungkinkan anggota mengetahui di mana posisi mereka di perusahaan atau organisasi.

3. Memperjelas Pembagian Tugas Setiap Jabatan

Anggota memiliki posisi yang levelnya bervariasi dari posisi ke posisi. Struktur organisasi perusahaan memperjelas wewenang dan tugas masing-masing jabatan serta menunjukkan alur penyampaian informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.

4. Menjelaskan Uraian Tugas atau Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan diperlukan bagi anggota organisasi atau perusahaan untuk memahami apa yang harus mereka lakukan dan di bawah pengawasan siapa. Hal ini memungkinkan anggota untuk bekerja lebih efektif dan efisien.

5. Menjelaskan Jalur Hubungan dalam Pekerjaan

Antara seorang anggota dengan anggota lainnya terdapat hubungan yang digambarkan dalam struktur organisasi masyarakat. Fitur ini memungkinkan anggota untuk memahami sejauh mana kewenangannya agar tidak melebihi tugas dan tanggung jawab anggota lain, serta memahami kapan perlu bekerja sama.

Baca juga: Strategi Untuk Menemukan Peluang yang di miliki di sebut

Contoh Jabatan pada Struktur Organisasi Perusahaan

Di bawah ini adalah beberapa contoh lokasi yang biasa terdapat dalam struktur organisasi perusahaan, mengutip repository.uin-suska.ac.id.

1. Kolese Komisaris

Dewan komisaris perusahaan mengawasi direksi dan bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham (RUPS). Selanjutnya, mereka bertanggung jawab untuk mengawasi tindakan direksi dalam mengambil keputusan agar tidak merugikan perusahaan.

2. Direktur Utama

Posisi ini adalah puncak dari sebuah bisnis. Chief Executive Officer bertanggung jawab atas semua aktivitas bisnis termasuk: mengawasi manajemen organisasi bisnis, mengadopsi kebijakan terkait bisnis, dan membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk bisnis.

3. Manajer Operasional

Manajer Operasi mewakili direktur di bidang bisnis masing-masing dan mengkoordinasikan serta mengawasi struktur perusahaan di bidang masing-masing. Mereka bertanggung jawab atas manajemen sumber daya perusahaan, serta manajemen dan pengembangan teknologi.

Baca juga: Mengenal Etika Bisnis Adalah Dan Manfaatnya

4. Manajer Pemasaran

Juga pada level manajer, terdapat seorang manajer pemasaran yang bertanggung jawab untuk merencanakan promosi perusahaan dan strategi pemasaran. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota di bawah mereka berkaitan dengan pemasaran.

5. Administrasi dan Keuangan

Bagian administrasi dan keuangan bertanggung jawab untuk menyusun urusan administrasi perusahaan, mengawasi administrasi dan administrasi, serta mencatat semua transaksi keuangan dalam jurnal dan buku besar perusahaan.

6. Business Division

Divisi ini bertanggung jawab untuk melaporkan rencana pemasaran dan semua biaya terkait. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengatur, mengarsipkan, dan memelihara dokumen bisnis terkait pemasaran.

7. Site Manager

Manajer lokasi adalah manajer sektor. Mereka memiliki tugas sebagai unit pelaksana yang terjun langsung ke lapangan untuk mengawasi pelaksanaan proyek, sekaligus bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek tersebut.

Baca juga: 10 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

Tips Membuat Struktur Organisasi Perusahaan

Karena sangat penting, semua organisasi atau bisnis harus memiliki struktur organisasi. Berikut tips mewujudkannya, mengutip laman economics.bunghatta.ac.id.

1. Merancang Sesuai Visi dan Misi

Mengatur struktur organisasi sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi atau perusahaan. Hindari menyusun struktur organisasi tanpa memahami tujuan organisasi. Kesalahan ini sering dijumpai pada usaha kecil dan pemula yang membuat struktur tanpa menentukan kejelasan tujuan perusahaan.

2. Tentukan Rumusan Bisnis Lebih Dulu

Hampir mirip dengan tips di atas, pastikan terlebih dahulu formulasi bisnis seperti apa yang akan dijalankan perusahaan sebelum membuat struktur organisasi. Perumusan bisnis ini mencakup tujuan bisnis yang ingin dicapai serta proses atau kegiatan apa yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu dari bisnis tersebut.

3. Perhatikan Keahlian Pekerja

Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah analisis keterampilan pekerja. Perusahaan diharapkan dapat menempatkan tenaga kerja yang tepat pada suatu jabatan atau jabatan sehingga kinerja bagi perusahaan menjadi maksimal.

Baca juga: 15 Investasi yang Menguntungkan dengan Modal Kecil

4. Perhatikan Umur Pekerja

Meski bagi sebagian orang usia hanyalah angka, usia juga perlu diperhatikan dalam struktur organisasi. Jangan sampai perbedaan usia yang terlalu besar membuat kerjasama antar member menjadi kurang baik.

5. Transparan Terkait Posisi atau Jabatan

Terkadang situasi dan kondisi yang mendesak memaksa perusahaan untuk menempatkan karyawan pada posisi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya. Perusahaan harus menjelaskan ketidaksesuaian ini kepada karyawan secara transparan agar tidak ada kendala saat menyusun struktur organisasi yang baru.

6. Melakukan Self-Assessment kepada Pekerja

Tidak hanya perusahaan yang dapat menilai kinerja karyawan. Karyawan sendiri juga dapat mengevaluasi pekerjaannya sendiri atau evaluasi diri, untuk mengetahui apakah pengalamannya masih relevan dengan jabatan atau jabatannya.

Baca juga: Apa Itu Pips dalam Trading Forex?

7. Usahakan Membuat Struktur Organisasi yang Ramping

Semakin rumit atau gemuk suatu struktur organisasi, maka semakin rumit pula hubungan antara satu anggota dengan anggota lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Berusahalah untuk menciptakan struktur organisasi ramping yang tidak membawa risiko dualisme divisi atau kepemimpinan di dalam perusahaan.

Nah, demikianlah penjelasan mengenai struktur organisasi perusahaan. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *