11 Cara Tepat Analisis Peluang Usaha Agar Bisnis Berkembang!

Bisnis182 Dilihat

Analisis Peluang Usaha adalah hal yang perlu Anda lakukan saat memilih ide bisnis. Tujuannya, agar Anda bisa menentukan apakah ide bisnis Anda layak di jalankan.

Jadi bagaimana? Tetap tenang! Pada artikel ini, kami akan menjelaskan apa yang di maksud dengan Analisis Peluang Usaha dan bagaimana melakukannya.

Apakah yang Di maksud dengan Analisis Peluang Usaha?

Analisis Peluang Usaha

Analisis peluang bisnis adalah proses mengidentifikasi potensi keuntungan dan kerugian dari ide bisnis yang ingin Anda terapkan. Proses ini meliputi riset tentang kebutuhan pasar, pesaing, pelanggan potensial, perencanaan strategis dan cara mengevaluasinya.

Analisis Peluang Usaha ini penting bagi siapa saja yang ingin sukses menjalankan bisnis dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Demikian juga dengan melakukan analisis peluang bisnis ini, setiap perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya dengan strategi yang tepat

11 Langkah Cara Melakukan Analisis Peluang Usaha

Berikut adalah metode Analisis Peluang Usaha yang dapat Anda lakukan:

1. Analisis Peluang Menggunakan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah alat yang banyak di gunakan untuk Analisis Peluang Usaha.

SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats.

Nah, berikut adalah contoh 4 langkah penerapan analisis SWOT dalam melakukan Analisis Peluang Usaha:

1. Strength

Temukan poin-poin unik atau hal-hal positif yang bisa menjadi kekuatan ide bisnis Anda. Misalnya, ide bisnis dapat di kelola secara offline dan online. Oleh karena itu, dapat mengambil manfaat dari berbagai jalur

2. Weakness

Cari tahu apa kelemahan ide bisnis Anda. Misalnya, ide bisnis Anda tidak menerapkan strategi pemasaran situs web. Sehingga sulit menemukan konsumen melalui mesin pencari.

3. Opportunity

Lihat peluang yang dapat Anda gunakan untuk mendukung bisnis Anda. Misalnya banyak UKM yang ingin membangun website toko online. Sehingga ide bisnis domain dan hosting yang ingin dijalankan berpeluang untuk mendapatkan banyak pelanggan.

4. Threats

Melihat potensi ancaman yang mungkin terjadi pada bisnis Anda. Misalnya, ide bisnis Anda memiliki banyak pesaing dan persaingan pasar yang ketat. Oleh karena itu, dapat mempersulit Anda untuk mendapatkan pelanggan.

Dari 4 aspek tersebut Anda dapat menarik kesimpulan yang dapat membantu Anda menyusun strategi bisnis.

Baca juga: 10 Manfaat Media Sosial Untuk Bisnis Peluang Keberhasilan Perusahaan

2. Analisis Peluang Memahami Ide Usaha

Pada titik ini, Anda harus membahas ide bisnis Anda. Tujuannya untuk mengkonsolidasikan konsep bisnis sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

Anda dapat menggunakan kerangka kanvas model bisnis. Kerangka kerja bisnis ini memiliki sembilan elemen yang perlu Anda ketahui. Dengan cara ini, Anda dapat memahami ide bisnis Anda dengan lebih mudah. Berikut prosedur lengkapnya:

  • Tentukan segmen pelanggan untuk mengidentifikasi pelanggan potensial Anda.
  • Menentukan proposisi nilai untuk menjelaskan nilai dan manfaat produk Anda.
  • Pilih jenis saluran untuk menentukan platform yang akan Anda gunakan untuk berinteraksi dan bertransaksi dengan pelanggan.
  • Terapkan hubungan pelanggan untuk menjaga pelanggan tetap terhubung dengan bisnis Anda. Misalnya, Anda dapat mengirim email pemasaran tentang diskon atau promosi produk baru.
  • Cari tahu aliran pendapatan atau sumber pendapatan untuk bisnis Anda.
  • Tentukan apa tugas atau aktivitas utama yang akan Anda lakukan saat menjalankan bisnis Anda. Misalnya mengelola website agar mudah diakses pelanggan, melakukan promosi melalui media sosial, dan lain sebagainya.
  • Menentukan sumber daya utama untuk menemukan bahan baku yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda.
  • Tentukan siapa yang bisa menjadi mitra kunci atau sumber daya eksternal yang akan terlibat dalam proses menjalankan bisnis Anda.
  • Misalnya, jika Anda ingin membuat website untuk bisnis Anda, Anda bisa menggunakan layanan domain dan hosting Niagahoster. Jadi dengan cara ini, Anda bisa mengetahui bahwa Niagahoster adalah salah satu mitra bisnis utama Anda.
  • Hitung struktur biaya atau rencana biaya operasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Anda. Misalnya, gaji karyawan, biaya iklan, pengemasan, pengiriman bahan baku, dll.

Nah, agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan template business model canvas ini. Dalam template ini, Anda dapat membuat anotasi setiap poin berdasarkan kolom yang disediakan. Sehingga dengan cara ini, Anda dapat memahami konsep bisnis Anda dengan lebih jelas.

3. Analisis Peluang Mengetahui Kondisi Pasar

Analisis Peluang Usaha Selanjutnya adalah mengetahui kondisi pasar. Pada tahap ini Anda perlu melihat apakah ide bisnis Anda akan dapat bekerja seiring perkembangan kondisi pasar.

Nah, Anda bisa melakukannya dengan melakukan riset pasar. Ada beberapa langkah umum yang dapat Anda terapkan dengan mudah untuk riset pasar. Contohnya:

  • Identifikasi persona pembeli yang ideal atau jenis prospek untuk bisnis Anda
  • Kelompokkan jenis pelanggan potensial Anda berdasarkan segmentasi mereka. Konsumen tipikalnya misalnya adalah mahasiswa,
  • pegawai swasta, hingga mereka yang sudah menjadi pekerja tua.
  • Lakukan riset mendalam dengan wawancara langsung dengan calon pelanggan bisnis Anda
  • Ketahui dan pelajari bagaimana pesaing Anda dapat berkembang di pasar
  • Analisis hasil penelitian Anda, lalu gunakan data yang diperoleh untuk mengembangkan strategi bisnis jangka panjang

Harus, karena ada banyak faktor yang bisa mengubah kondisi pasar. Oleh karena itu, jika Anda mengetahui kondisi pasar, bisnis Anda akan dapat beroperasi secara berkelanjutan.

Baca juga: 9 Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia (Berbagai Sektor)

4. Analisis Peluang Menentukan Target Konsumen

Analisis Peluang Usaha Konsumen adalah bagian penting dari bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki target konsumen yang jelas. Tujuannya, agar Anda bisa menawarkan produk yang tepat kepada target konsumen Anda.

Nah, Anda bisa menentukan target konsumen Anda dengan cara-cara berikut ini. Contohnya:

  • Pilih sejumlah besar segmen pasar
  • target pasar yang persaingannya relatif kecil
  • Pilih target konsumen yang mudah dijangkau
  • jenis konsumen yang kebutuhannya sesuai dengan produk Anda
  • Pilih kelas konsumen yang sesuai dengan harga produk Anda
  • dan seterusnya.

Selanjutnya, Anda akan mendapat gambaran bagaimana menyusun strategi pemasaran. Karena Anda sudah memiliki target audiens yang jelas. Dengan begitu, Anda juga bisa lebih fokus mengembangkan produk sesuai dengan target konsumen Anda.

5. Mengidentifikasi Kompetitor

Tidak hanya mengetahui target konsumen Anda, tetapi Anda juga perlu mengenali siapa pesaing bisnis Anda. Bagaimana bisa?

Karena jika Anda mengenali pesaing bisnis Anda, Anda dapat dengan mudah menentukan strategi bisnis Anda. Karena Anda akan memiliki gambaran strategi apa yang tidak perlu Anda gunakan karena pesaing Anda gagal melakukannya.

Untuk lebih mudah mengidentifikasi pesaing bisnis Anda, Anda harus mengelompokkan pesaing Anda berdasarkan jenisnya.

  • Pesaing Langsung: Pesaing yang menawarkan produk atau layanan yang sama dengan bisnis Anda.
  • Kompetitor Tidak Langsung: Pesaing yang menawarkan produk atau layanan dalam kategori bisnis yang sama dengan Anda.
  • Pesaing pengganti: Pesaing yang menawarkan produk yang berbeda dan termasuk dalam kategori bisnis yang berbeda. Tetapi memiliki lebih banyak peluang untuk dipilih oleh konsumen daripada produk Anda.

Contohnya seperti ini. Katakanlah Anda sedang membuat aplikasi untuk mendengarkan musik online. Plus, Anda melengkapinya dengan fitur berlangganan sehingga Anda dapat mendengarkan musik tanpa terganggu oleh iklan.

Spotify

Ini pesaing langsung Anda. Karena sama-sama bisa mendengarkan musik secara online dan perlu berlangganan agar bebas iklan.

Pemutar MP3

ini bisa menjadi pesaing tidak langsung Anda. Karena juga menawarkan hiburan untuk mendengarkan musik, namun hanya offline.

YouTube

Termasuk kompetitor pengganti karena selain bisa mendengarkan musik, masyarakat juga bisa menonton video.

Jadi jika Anda mengenali ketiga jenis pesaing ini, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi siapa pesaing Anda. Maka Anda bisa mengetahui siapa yang berpotensi mengubah posisi Anda di pasar. Jadi apa yang kompetitor lakukan dalam memasarkan produknya dan sebagainya.

Baca juga: 15 Peluang Bisnis Anak Sekolah yang Bisa Dicoba

6. Menyiapkan Model Bisnis

Analisis Peluang Usaha Selanjutnya, atur model bisnisnya. Pada tahap ini, Anda perlu memiliki gambaran tentang bagaimana bisnis Anda akan berjalan. Misalnya, apakah bisnis Anda akan menargetkan konsumen atau bisnis individu?

Jadi, untuk menentukan model bisnis Anda, Anda perlu menjawab beberapa pertanyaan. Contohnya:

  • Bagaimana proses pembuatan produk Anda?
  • Apakah bisnis Anda online atau offline?
  • Bagaimana perusahaan Anda menghasilkan uang?
  • Seperti apa proses interaksi bisnis Anda dengan konsumen?
  • Dan seterusnya

Dengan menyiapkan model bisnis, Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana bisnis Anda akan dibangun. Setelah itu, Anda bisa menentukan cara kerja dan strategi yang sesuai dengan ide bisnis Anda.

7. Menghitung Kesiapan Modal

Modal adalah apa yang Anda butuhkan untuk dapat mewujudkan ide bisnis Anda. Modal dalam menjalankan usaha dapat berupa teknologi, tenaga kerja, uang dan waktu.

Dengan mempertimbangkan ketersediaan modal, Anda dapat menentukan beberapa hal. Misalnya berapa banyak produksi atau jasa yang dapat Anda tawarkan, berapa biaya setiap produksi, berapa banyak tenaga kerja yang Anda butuhkan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Anda perlu menghitung ketersediaan modal untuk menjalankan bisnis Anda. Tujuannya agar setiap operasi dan sumber daya yang digunakan dapat disesuaikan dengan modal yang Anda miliki. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari risiko rugi jika modal usaha yang dibutuhkan lebih besar dari pendapatan.

8. Membuat Minimum Viable Product (MVP)

MVP merupakan produk yang diciptakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Biasanya MVP dibangun dengan tujuan untuk mempelajari user experience. Dengan cara ini, produk dapat dikembangkan berdasarkan umpan balik yang diterima dari pengguna.

Misalnya, Anda mungkin memiliki ide bisnis di industri makanan. Selain itu, untuk mengetahui apakah bisnis Anda akan menarik konsumen, Anda dapat membuat MVP.

Caranya, Anda bisa membuat sampel dari makanan yang ingin Anda jual. Kemudian, tawarkan makanan tersebut langsung kepada calon pelanggan. Selanjutnya, minta umpan balik dari pelanggan potensial tentang produk Anda.

Dengan cara ini, Anda dapat menilai apakah bisnis Anda layak. Selain itu, membuat MVP juga membantu Anda membangun produk yang responsif terhadap kebutuhan konsumen.

9. Melakukan Evaluasi

Analisis Peluang Usaha Selanjutnya, evaluasi ide bisnis Anda. Tujuan dilakukannya penilaian adalah agar Anda bisa menentukan apakah ide bisnis Anda memang layak dijalankan.

Dengan cara ini, Anda dapat mengukur keberhasilan setiap langkah yang Anda ambil. Contohnya:

  • Hitung berapa banyak produk Anda yang terjual
  • Menghitung berapa banyak konsumen yang membeli produk tersebut
  • Hitung keuntungan yang Anda dapatkan dari setiap produk
  • Menghitung berapa banyak konsumen yang tidak tertarik dengan produk Anda
  • Hitung modal yang Anda gunakan untuk menjalankan bisnis Anda
  • Lihat umpan balik yang Anda dapatkan dari pelanggan potensial Anda
  • Melihat seberapa besar pasar yang berhasil Anda jangkau
  • Dan seterusnya

Setelah itu, Anda sudah bisa memperbaiki bagian lemah dari bisnis Anda. Demikian juga, Anda dapat meningkatkan aspek yang telah Anda buat.

Baca juga: 15 Peluang Bisnis Franchise di tahun 2024 yang Bisa Anda Coba

10. Menyusun Perencanaan Ulang

Setelah melakukan penilaian, Anda sudah bisa melihat seberapa besar peluang ide bisnis Anda untuk diimplementasikan. Sehingga dari hasil evaluasi ini dimungkinkan dilakukan perencanaan ulang.

Nah, dari redesign ini, Anda bisa membuat business plan yang matang. Sebab, dalam business plan ini Anda sudah bisa menentukan tujuan bisnis, konsep bisnis, jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan dan model bisnis Anda.

Dengan begitu, Anda bisa mengubah hasil redesign ini menjadi panduan untuk menjalankan bisnis Anda. Mulai dari proses pengambilan keputusan hingga interaksi dengan konsumen.

11. Memulai Bisnis

Setelah semua tahapan selesai, berarti ide bisnis Anda layak dijalankan. Maka saatnya untuk membangun bisnis Anda!

Sebagai langkah awal, jangan lupa untuk melakukan promosi. Promosi adalah cara untuk memasarkan produk atau jasa Anda. Tujuannya agar bisnis Anda bisa cepat dikenal dan bisa menjangkau banyak pelanggan.

Meski begitu, Anda perlu terus Analisis Peluang Usaha selama bisnis Anda berjalan. Tujuannya, agar perusahaan Anda bisa beradaptasi dengan segala kondisi. Mulai dari perubahan kondisi pasar, persaingan dengan kompetitor, hingga potensi risiko yang mungkin terjadi.

Baca juga: 20 Ide Bisnis Makanan dengan Modal Kecil dan Terbukti Laris

Sudah Siap Memulai Usaha Anda?

Anda sekarang tahu bahwa Analisis Peluang Usaha adalah hal penting yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Anda juga mengetahui cara yang tepat untuk melakukan analisis peluang bisnis. Jadi apapun jenis bisnis yang akan Anda jalankan, hal penting yang harus dilakukan adalah menjadikan bisnis Anda online.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *