Candi Borobudur Merupakan Peninggalan Dinasti

Pendidikan364 Dilihat

Candi Borobudur Merupakan Peninggalan Dinasti

Candi Borobudur adalah kompleks candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra pada abad ke-8 dan selesai pada kurun waktu antara tahun 750-850 Masehi. Peninggalan ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi bagi Indonesia. Namun, apakah Candi Borobudur merupakan peninggalan Dinasti Syailendra?

Pertanyaan tersebut sangat penting untuk kita ketahui. Dalam sejarah, Candi Borobudur dianggap sebagai peninggalan Dinasti Syailendra, yang merupakan dinasti Hindu-Buddha yang memerintah di Pulau Jawa pada abad ke-7 hingga ke-9. Namun, pendapat ini masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Ada beberapa ahli sejarah yang berpendapat bahwa Candi Borobudur bukanlah peninggalan Dinasti Syailendra karena beberapa alasan.

Candi Borobudur Merupakan Peninggalan Dinasti Syailendra

  • Keberadaan Candi Borobudur telah dicatat dalam prasasti Karangtengah yang ditulis pada tahun 824 Masehi. Prasasti ini menyebutkan bahwa pembangunan Candi Borobudur didanai oleh seorang raja dari Dinasti Syailendra bernama Samaratungga.
  • Peninggalan Dinasti Syailendra yang lain, yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon, berada di sekitar Candi Borobudur dan dibangun pada masa yang sama dengan Candi Borobudur. Hal ini menunjukkan bahwa kompleks candi tersebut dibangun pada masa pemerintahan yang sama.
  • Ciri khas arsitektur Candi Borobudur yang mirip dengan ciri khas arsitektur India pada masa Dinasti Gupta menunjukkan adanya pengaruh dari India pada saat pembangunan Candi Borobudur. Hal ini menunjukkan adanya koneksi antara Dinasti Syailendra dengan India pada masa itu.

Jadi, Candi Borobudur merupakan peninggalan Dinasti Syailendra.

Pembangunan Candi Borobudur oleh Dinasti Syailendra

Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Pembangunan Candi Borobudur dilakukan dalam beberapa tahap dan diperkirakan selesai pada kurun waktu antara tahun 750-850 Masehi.

Pembangunan Candi Borobudur

Tahap Pembangunan Candi Borobudur

  • Tahap pertama: pembangunan fondasi dan dasar dari Candi Borobudur.
  • Tahap kedua: pembangunan candi pembatas di sekeliling Candi Borobudur.
  • Tahap ketiga: pembangunan relung-relung berisi arca Buddha di sekitar Candi Borobudur.
  • Tahap keempat: penyelesaian puncak Candi Borobudur yang berisi stupa dan arca Buddha yang lebih besar dari yang ada di relung-relung.

Candi Borobudur sebagai Destinasi Wisata

Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Indonesia. Candi Borobudur adalah situs warisan dunia UNESCO dan menjadi landmark kota Magelang yang terkenal. Candi Borobudur juga dijadikan sebagai tempat peringatan Waisak yang dihadiri oleh ribuan orang setiap tahunnya.

Candi Borobudur sebagai destinasi wisata

Kunjungan Wisata ke Candi Borobudur

  • Pengunjung harus membeli tiket masuk untuk masuk ke area Candi Borobudur.
  • Pengunjung harus mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pihak pengelola Candi Borobudur, seperti tidak merusak bangunan, tidak membawa makanan dan minuman, serta tidak merokok di area Candi Borobudur.
  • Pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh di area sekitar Candi Borobudur, seperti batik, kerajinan tangan, dan makanan khas Magelang.

Kesimpulan

Candi Borobudur merupakan peninggalan Dinasti Syailendra yang dibangun pada abad ke-8 dan selesai pada kurun waktu antara tahun 750-850 Masehi. Keberadaan Candi Borobudur telah dicatat dalam prasasti Karangtengah yang ditulis pada tahun 824 Masehi. Peninggalan Dinasti Syailendra yang lain, yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon, berada di sekitar Candi Borobudur dan dibangun pada masa yang sama dengan Candi Borobudur. Selain itu, ciri khas arsitektur Candi Borobudur yang mirip dengan arsitektur India pada masa Dinasti Gupta menunjukkan adanya koneksi antara Dinasti Syailendra dengan India pada masa itu.

Saran

Untuk memperkenalkan Candi Borobudur secara lebih luas, pihak pengelola Candi Borobudur dapat melakukan kampanye pemasaran melalui media sosial dan website resmi. Selain itu, pihak pengelola juga dapat meningkatkan fasilitas dan kenyamanan pengunjung di area Candi Borobudur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *