9 Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia (Berbagai Sektor)

Bisnis476 Dilihat

Industri manufaktur di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat, contoh Perusahaan Manufaktur yang terkenal adalah Indofood dan Unilever.

Selain menyerap tenaga kerja, industri manufaktur juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena dapat meningkatkan ekspor dan nilai investasi negara.

Industri manufaktur yang berkembang pesat ini tentunya membutuhkan kerjasama berbagai elemen antara lain pemerintah sebagai regulator, pengusaha dan masyarakat.

Meningkatnya minat daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis produk berdampak pada peningkatan produksi barang.

Secara global, produksi Indonesia menempati urutan ke-9. Apa itu perusahaan manufaktur di Indonesia? Simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

perusahaan manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengubah bahan baku atau suku cadang menjadi produk jadi dalam skala besar dan menggunakan tenaga mesin dan manusia.

Barang jadi yang di hasilkan dapat di jual langsung ke konsumen, ke produsen lain untuk di proses menjadi barang yang lebih kompleks, atau di jual ke grosir yang mendistribusikan barang ke pengecer.

Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Perusahaan atau industri manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) terbagi menjadi tiga sektor, yaitu industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi, dan aneka industri.

1. PT Semen Indonesia (SMGR)

PT Semen Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar di subsektor industri semen.

Kegiatan usaha di bidang manufaktur meliputi penambangan, penggalian atau pengolahan bahan baku menjadi bahan baku yang di butuhkan oleh industri semen dan mengolah bahan baku tersebut menjadi berbagai jenis semen atau produk industri lainnya.

Juga dalam bidang perdagangan, pemasaran dan distribusi berbagai bahan baku dan produk yang di hasilkan oleh industri semen.

Produk PT Semen Indonesia tidak hanya di pasarkan di Indonesia tetapi juga di pasar internasional.

Perusahaan yang dikenal dengan nama Semen Gresik ini di dirikan pada tahun 1953 dan telah memiliki empat pabrik di Indonesia yang berlokasi di Gresik, Tuban, Padang dan Tonasa.

Selain itu, PT Semen Indonesia juga memiliki pabrik TLCC (Thang Long Cement Join Stock Company) di Quang Ninh, Vietnam.

2. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia ini memulai operasi bisnisnya pada tahun 1975 dan bergerak di sub sektor pakan ternak.

Bisnisnya meliputi pembibitan ayam, produksi pakan ternak (Comfeed dan Benefeed), vaksin ternak (Vaqsimune) dan pengolahan unggas (Ayam Terbaik).

Selain unggas dan ayam, JPFA juga memiliki lini usaha peternakan ikan, udang dan sapi (Tokusen Wagyu Beef).

Produk protein hewani di jual dalam bentuk makanan olahan beku yang di kenal dengan merek So Good and So Nice.

JPFA membagi unit usahanya menjadi beberapa divisi, yaitu unggas, daging, vaksin, akuakultur dan lain-lain.

3. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

TKIM di dirikan pada tahun 1972 bergerak di bidang industri pembuatan kertas.

Perusahaan yang memiliki pabrik di Sidoarjo dan berkantor pusat di Jakarta ini memiliki beragam produk manufaktur antara lain kertas khusus, kertas karbon, notebook, alat tulis, amplop dan lainnya.

Baca juga: Struktur Organisasi Perusahaan : Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

4. PT Indofood CBP Sukes Makmur Tbk (ICBP)

Anda pasti sering mendengar merk Indomie, Supermi atau Indomilk. Ini adalah beberapa merek dagang yang di miliki oleh ICBP.

ICBP merupakan anak perusahaan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kegiatan operasionalnya berada di 50 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Perusahaan ini memiliki enam divisi antara lain mie instan (Indomie, Supermi, Pop Mie, Mie Telur Cap 3 Ayam, dll), produk susu (Indomilk, Milquat, dll), bumbu makanan (Indofood Sambal, Bumbu Racik, Indofood Kecap, dll), snack atau makanan ringan (Chitato, Cheetos, dll), nutrisi dan makanan khusus (Promina, Sun, dll), dan minuman (Ichi Ocha, Club, dll).

ICBP juga memiliki bisnis pengemasan dan karton untuk mendukung kegiatan bisnis inti mereka.

5. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM)

GGRM merupakan salah satu contoh perusahaan manufaktur Indonesia terkemuka di sektor barang konsumsi subsektor rokok.

Sebagai produsen rokok kretek sejak tahun 1958, produk GGRM saat ini sudah di kenal luas di luar negeri.

Varian produknya mulai dari sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek tangan (SKT) hingga sigaret kretek mesin (SKM).

6. PT Kimia Farma (KAEF)

Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia sejak tahun 1817.

Bergerak di bidang barang konsumsi dengan sub bidang farmasi, KAEF menawarkan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi dari klinik, apotek dan laboratorium klinik.

Selain itu, bidang usahanya meliputi manufaktur farmasi, R&D, perdagangan, distribusi, pemasaran, dan ritel.

To reduce the dependence on Imported Medicinal Raw Materials (BBO), KAEF has built six factories in Indonesia located in Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun (Jambi), Watudakon (East Java) and Tanjung Morawa (Medan).

Enam pabrik KAEF memiliki spesialisasi manufaktur masing-masing yang terdiri dari bahan etis, over-the-counter, generik, berlisensi, dan mentah.

Baca juga: 10 Perusahaan Konstruksi Raksasa dan Terbesar di Indonesia

7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Unilever merupakan salah satu contoh perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia yang produknya sering di temui sehari-hari.

Merek yang sering Anda lihat seperti Lifebouy, Dove, Sunlight, Pond’s, Pepsodent, Blue Band adalah beberapa dari lebih dari 400 merek yang di buat oleh Unilever di seluruh dunia.

Unilver memproduksi barang-barang konsumen berupa makanan dan minuman, perawatan pribadi, dan barang-barang rumah tangga.

This FMCG company has nine factories in Jababeka-Cikarang, Rungkut-Surabaya industrial areas and its head office in Tangerang.

8. PT Astra International Tbk. (ASII)

Tak hanya bisnis otomotif, ASII membagi bisnisnya menjadi enam segmen bisnis lainnya yang terdiri dari jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; pertanian pangan, infrastruktur dan logistik; teknologi Informasi; serta properti.

Didirikan pada tahun 1957, ASII saat ini memiliki 58 cabang.

Produk yang dihasilkan antara lain minyak sawit, batu bara, kendaraan bermotor, alat berat, jasa logistik, printer, jasa keuangan dan asuransi.

9. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

Perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara terletak di Sukoharjo.

Mungkin Anda lebih familiar dengan nama Sritex.

Sritex memiliki empat lini produksi meliputi pemintalan, tenun, finishing dan pakaian.

Sritex memproduksi benang berkualitas tinggi, kain mentah dengan proses tenun, pencelupan dan pencetakan, serta seragam dan fashion.

Perusahaan manufaktur ini juga memproduksi seragam militer untuk Indonesia dan 35 negara lain termasuk NATO.

Baca juga: 10 Manfaat Media Sosial Untuk Bisnis Peluang Keberhasilan Perusahaan

6 Cara Software ERP Dapat Tingkatkan Efisiensi Perusahaan Manufaktur

1. Data Real Time

Salah satu kunci efisiensi adalah pengambilan keputusan yang cepat. Dengan menggunakan ERP, manajer dan supervisor dapat mengakses informasi ketika mereka membutuhkannya dalam bentuk yang tersedia, dengan data ini mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Juga dengan MASERP, mereka dapat mengecek berbagai laporan bisnis mulai dari penjualan, pembelian hingga keuangan pada waktu yang diinginkan, bulan ini atau bulan-bulan sebelumnya.

Setiap departemen dapat memanfaatkan modul sesuai area kerjanya di ERP, mengakses data lebih mudah karena data di ERP terintegrasi satu sama lain antar departemen.

Selain itu, Anda juga dapat memanggil riwayat pelanggan dan pemasok dalam hitungan detik, sehingga Anda dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada mereka.

Secara umum, setiap pengguna ERP mengetahui modul mana yang harus dituju untuk mendapatkan data yang diinginkan.

2. Jadwal Produksi Lebih Cepat

Dengan penjadwalan produksi yang efektif, produsen dapat memastikan bahwa semua material yang masuk digunakan tepat waktu. Jika tidak, persediaan berlebih akan menumpuk, kondisi ini tentunya dapat menghambat produktivitas.

Perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak ERP untuk merencanakan setiap proses manufaktur mereka dari awal hingga mengelola semua aspek pengadaan bahan baku, penetapan harga, dan pembayaran.

Selain itu, mereka dapat mengontrol jadwal kepegawaian, jadwal penggunaan mesin, dan aktivitas perawatan rutin untuk memastikan semua sumber daya tersedia untuk memaksimalkan produksi.

3. Manajemen Persediaan Barang Lebih Optimal

Fungsi manajemen inventaris dalam sistem ERP adalah untuk membantu produsen membuat inventaris gudang yang lengkap dan seimbang. Dalam kondisi seperti ini, mereka jarang memiliki lebih banyak bahan mentah daripada yang mereka butuhkan, dan mereka jarang harus terkendala oleh kekurangan.

Pengguna dapat menggunakan data ini untuk mengelola persyaratan inventaris dan memastikan bahwa sumber daya yang tepat tersedia pada waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pandangan akurat ini mengurangi kelebihan stok karena karyawan tahu persis bahan apa yang harus dibeli, bahkan ketika itu berarti mengandalkan banyak pemasok untuk memenuhi permintaan tersebut.

Baca juga: Karakteristik Perusahaan Dagang : Pengertian, Contoh dan Jenisnya

4. Manajemen Supply Chain Lebih Aktif

Untuk produsen global, mengelola operasi rantai pasokan di berbagai lokasi, zona waktu, dan mata uang dapat menjadi tantangan tersendiri.

Penanganan kondisi ini bisa menjadi mimpi buruk logistik dan kemungkinan kesalahan manusia yang tinggi.

Dengan menggunakan sistem manufaktur ERP, tim dapat mengotomatiskan proses manajemen rantai pasokan logistik ini dan memungkinkan karyawan untuk secara proaktif mengatasi masalah rantai pasokan lainnya.

5. Standarisasi Alur Kerja

Ketika semua orang mengandalkan perangkat lunak ERP yang sama untuk bekerja, alur kerja menjadi standar dan konsisten. Ini mengurangi jumlah pekerjaan yang tumpang tindih dan berulang yang terjadi dan memungkinkan anggota tim untuk berkolaborasi dengan mudah.

Dengan mengotomatiskan beberapa alur kerja departemen dengan ERP, setiap orang bekerja dari kumpulan data yang sama, sehingga bisnis Anda memiliki satu sumber kebenaran. Ini menjaga standar produksi tetap tinggi dan mengurangi konflik internal.

6. Meningkatkan Layanan Pelanggan

Banyak software ERP yang memiliki fitur pelanggan, dimana pengguna dapat login untuk mendapatkan data detail seperti ketersediaan produk dan harga. Kemudian, mereka dapat menggunakan data tersebut untuk melakukan pemesanan dengan cepat.

Pabrikan dapat menganalisis pertanyaan ini untuk merencanakan jadwal produksi yang lebih akurat yang mempersingkat pengiriman. Kemampuan untuk mengambil dan mengirimkan pesanan segera setelah pelanggan menempatkannya dapat menjadi keunggulan kompetitif. Hal ini dapat membangun loyalitas jangka panjang dan dapat menjadi nilai jual utama bagi pelanggan potensial.

Baca juga: 10 Ide Bisnis yang Laku Setiap Hari dan Dijamin Untung Besar

Banyak jenis perusahaan manufaktur di Indonesia, baik skala kecil maupun besar, yang telah menjual produknya di pasar global.

Beberapa contoh perusahaan manufaktur di atas berperan dalam perekonomian negara karena dapat menciptakan banyak lapangan kerja dan meningkatkan ekspor ke pasar global.

Berdasarkan bahan baku dan produk jadi yang dijual, perusahaan manufaktur di Indonesia terbagi atas sektor industri dasar dan kimia, barang konsumsi dan aneka industri yang selanjutnya dibagi menjadi 20 subsektor industri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *