Uspace.id – Puasa merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam selama bulan Ramadan. Selain memiliki nilai spiritual yang tinggi, ibadah ini juga mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri. Namun, dalam menjalankan puasa, seseorang harus memahami aturan-aturan yang berlaku, termasuk hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Kesalahan dalam menjaga puasa bisa menyebabkan ibadah menjadi tidak sah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja yang dapat membatalkan puasa agar bisa menjalankannya dengan baik.
8 hal yang membatalkan puasa
1. Makan dan Minum dengan Sengaja
Salah satu penyebab utama batalnya puasa adalah makan dan minum dengan sengaja. Jika seseorang secara sadar memasukkan makanan atau minuman ke dalam mulut dan menelannya, maka puasanya batal.
Namun, jika seseorang lupa bahwa sedang berpuasa lalu makan atau minum secara tidak sengaja, puasanya tetap sah. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa seseorang yang lupa dan makan saat puasa dianggap mendapat rezeki dari Allah.
2. Memasukkan Sesuatu ke dalam Rongga Tubuh secara Sengaja
Selain makan dan minum, memasukkan benda asing ke dalam rongga tubuh melalui mulut, hidung, telinga, atau dubur dengan sengaja juga dapat membatalkan puasa.
Contohnya, penggunaan obat tetes telinga yang masuk hingga gendang telinga atau obat yang dimasukkan melalui dubur. Akan tetapi, jika sesuatu masuk ke dalam tubuh secara tidak disengaja, seperti debu atau air saat berkumur, maka tidak membatalkan puasa.
3. Muntah dengan Sengaja
Muntah yang terjadi secara alami atau tidak disengaja tidak membatalkan puasa. Namun, jika seseorang dengan sengaja memuntahkan isi perut, misalnya dengan memasukkan jari ke dalam mulut untuk memicu muntah, maka puasanya batal.
Hal ini karena muntah dengan sengaja dianggap sebagai bentuk pengeluaran isi perut yang bisa melemahkan tubuh, sehingga bertentangan dengan prinsip puasa.
4. Berhubungan Suami Istri di Siang Hari
Berhubungan intim di siang hari saat berpuasa adalah salah satu hal yang paling jelas membatalkan puasa. Jika suami istri melakukan hubungan badan saat masih dalam keadaan berpuasa, maka puasanya batal dan wajib membayar kafarat (denda).
Kafaratnya bisa berupa berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan enam puluh orang miskin. Oleh karena itu, suami istri harus menahan diri selama berpuasa hingga waktu berbuka tiba.
Baca juga: Puasa Berapa Hari Lagi?
5. Keluarnya Air Mani dengan Sengaja
Jika seseorang mengeluarkan air mani secara sengaja, baik melalui onani atau rangsangan lainnya, maka puasanya batal.
Hal ini karena keluarnya air mani termasuk dalam kategori syahwat yang seharusnya dikendalikan saat berpuasa. Namun, jika air mani keluar tanpa sengaja, seperti karena mimpi basah, maka puasanya tetap sah dan tidak perlu menggantinya.
6. Haid dan Nifas bagi Perempuan
Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan berpuasa. Jika darah haid atau nifas keluar meskipun hanya beberapa saat sebelum waktu berbuka, maka puasanya batal.
Setelah suci, perempuan wajib mengganti puasa di hari lain sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengetahui siklus haidnya agar bisa menyesuaikan ibadah puasanya dengan baik.
7. Gila atau Hilang Akal
Seseorang yang mengalami gangguan mental atau kehilangan akal saat berpuasa, baik karena sakit jiwa maupun mabuk berat, puasanya batal.
Hal ini karena puasa mensyaratkan niat yang sadar dan kemampuan mengendalikan diri. Jika seseorang tidak dalam keadaan sadar, maka ia tidak bisa menjalankan ibadah dengan benar.
8. Murtad atau Keluar dari Islam
Puasa merupakan ibadah yang hanya diwajibkan bagi umat Islam. Jika seseorang murtad atau keluar dari Islam saat sedang berpuasa, maka puasanya batal. Sebab, puasa harus dilakukan dalam keadaan iman dan keyakinan kepada Allah SWT. Jika seseorang kembali masuk Islam, ia diwajibkan untuk mengganti puasanya di hari lain.
Baca juga: Penentuan Puasa Awal Ramadan dengan 3 metode
Memahami hal-hal yang membatalkan puasa sangat penting agar ibadah yang dijalankan tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.
Menjaga diri dari makan dan minum secara sengaja, menghindari hubungan suami istri di siang hari, serta menjaga niat dan kesadaran selama berpuasa adalah langkah utama dalam menjalankan ibadah ini dengan baik.
Dengan memahami aturan ini, umat Islam dapat menjalankan puasa secara maksimal dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di bulan suci Ramadan.