Rumah Adat Tongkonan Berasal Dari
Sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan rumah adat menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi masyarakat. Di Indonesia, rumah adat memang memiliki banyak jenis, setiap jenis rumah adat memiliki ciri khas dan sejarahnya masing-masing. Salah satu rumah adat yang terkenal di Indonesia adalah rumah adat tongkonan. Rumah adat ini terkenal di Sulawesi Selatan dan Selawesi Tenggara.
Pengertian Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat tongkonan adalah rumah adat yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Tongkonan berasal dari dua kata dalam bahasa Toraja, yaitu “tongkon” yang artinya “berisi” dan “unan” yang artinya “orang”. Dari sini kita bisa mengartikan bahwa tongkonan adalah tempat orang berkumpul dan tinggal.
Sejarah Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat tongkonan sudah ada sejak zaman prasejarah di Sulawesi Selatan. Menurut legenda, ratu penguasa jajaka dan ratu penguasa rongkong melahirkan seekor telur besar. Telur tersebut kemudian pecah, dan dari dalamnya keluar seorang keturunan bangsawan yang bernama Puang Matua. Puang Matua kemudian membangun beberapa tongkonan sebagai tempat tinggalnya. Dari situlah, tongkonan dikenal sebagai rumah adat Toraja.
Gambar 1. Sejarah Rumah Adat Tongkonan
Arsitektur Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat tongkonan memiliki arsitektur yang sangat khas. Bahan utama yang digunakan untuk membangun rumah adat ini adalah kayu dan bambu. Bagian atap rumah adat tongkonan dindingnya terbuat dari alang-alang. Di dalam rumah adat ini terdapat tiga bagian, yaitu bagian depan yang digunakan sebagai tempat tinggal tamu, bagian tengah yang digunakan sebagai tempat tinggal keluarga, dan bagian belakang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan padi dan peralatan. Bagian depan rumah adat tongkonan ditandai dengan adanya hiasan berupa tanduk kerbau dan tanduk sapi yang disusun rapi.
Gambar 2. Arsitektur Rumah Adat Tongkonan
Makna Filosofis Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat tongkonan memiliki filosofi yang sangat dalam. Bentuk atap rumah adat tongkonan yang menyerupai perahu, melambangkan perjalanan hidup manusia. Sementara itu, dinding alang-alang pada bagian atap melambangkan luka-luka yang dialami oleh manusia dalam perjalanan hidupnya. Perlu diketahui juga bahwa rumah adat tongkonan dibangun dengan sistem gotong royong, di mana warga desa saling membantu dalam membangun rumah adat tersebut.
Gambar 3. Makna Filosofis Rumah Adat Tongkonan
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rumah adat tongkonan adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki banyak filosofi dan makna. Rumah adat ini juga sangat khas dan unik, sehingga wajib untuk dilestarikan. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bisa saling bahu-membahu dalam melestarikan rumah adat tongkonan, agar generasi-generasi mendatang bisa melihat bagaimana indahnya budaya Indonesia.
Saran
Kita semua harus belajar lebih banyak tentang budaya dan sejarah Indonesia. Lebih dari itu, kita harus mau melindungi dan memelihara warisan budaya Indonesia seperti rumah adat tongkonan agar dapat diwariskan kepada generasi masa depan. Melalui melestarikan budaya dan tradisi yang ada kita juga dapat mempromosikan keindahan Indonesia kepada wisatawan lokal maupun mancanegara. Mari menjadi pelopor dalam melakukan pelestarian budaya Indonesia!